mostbet casinomostbet1win aviatorpin upmostbetmostbet az casinopinup kzpin up azmostbet aviator loginaviatorlucky jet casinoonewinlucky jet crashpinup4rabetmostbet az1win cassino4r bet1 win indiapin-up1win kzmostbet kzpin up indiamosbet india1win casino1win slotlucky jetpin uplacky jet1win casinolucky jetмостбет кзpinap4rabet pakistan4a betpinup login1 winmosbetmosbetaviator1win casinomosbet1 win az1win casino1winmostbet aviator loginmostbetparimatchparimatchpin up casino india1win
Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaPeristiwa

Penyekapan WNI di Myanmar Dikabarkan Warga Sukabumi

158
×

Penyekapan WNI di Myanmar Dikabarkan Warga Sukabumi

Sebarkan artikel ini
Harian Pers — Satu dari 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap di Negara Myanmar ternyata warga Kampung Ciroyom Desa Padaasih Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan data yang diterima WNI tersebut bernama Lerry Ramdhani atau yang akrab disapa Banil.
 
Berdasarkan sumber dikutip radarsukabumi, Banil sempat menelpon dirinya setelah 4 bulan lalu berangkat kerja ke Thailand. Menurutnya, Bahil menceritakan awal dirinya bekerja ke Thailand hingga dijual ke Myanmar.
 
“Jadi saya sebelum puasa di Telephone korban (Bahil), jadi jumlah WNI asal Sukabumi itu 3 orang. 17 Lainnya asal daerah lain. Dia bisa telepon itu karena sebelumnya pernah telephone saya. Kontak-kontak keluarganya dihapus. HP Dirampas orang Myanmar, “jelas sumber terpecaya yang merupakan teman dekat korban, Sabtu (06/05/2023).
 
Menurutnya, awalnya korban memang bekerja normal selama sebulan dua bulan dan mendapatkan gaji sebesar Rp10 Juta. Namun, mamasuki bulan ketiga korban besama 19 orang WNI lainnya, dibawa dan dipindahkan ke Negara Myanmar dengan menggunakan jalur air.
 
“Saat tiba di Myanmar korban dijaga oleh 8 orang yang bersenjata. Bahkan mau kabur juga bingung, karena lokasinya berada di Zona perang negara Myanmar, “jelasnya.
 
 
Dirinya juga bercerita, awal pemberangkatan ke Negara Thailand berawal iming-iming kerja di Thailand dengan gaji yang besar. Sebelumnya memang korban pernah bekerja sebagai Barista kopi di Ciraden Cisaat, kemudian korban mendapatkan kabar lowongan kerja ke luar Negeri.
 
“Kalau testing wawancara itu saya ikut juga, kalau engak salah di GWK Jalur. Setelah lulus, kemudian korban itu Video Call saat tes bahasa Inggrisnya. Bahkan saya juga ikut mendampingi saat tes Bahasa itu, “terangnya. ( Cox )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Mohon maaf ya, Carilah Berita Sendiri.................