Harian Pers | Sejumlah tokoh masyarakat Cianjur sangat menyayangkan atas aksi unjuk rasa warga yang tergabung dalam Aliasi Masyarakat Cianjur Menggugat (AMCM). Dimana, saat aksi unjuk rasa berlangsung, warga AMCM tersebut melakukan aksi tidak terpuji yakni merobohkan pintu gerbang Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur, pada Rabu (31/05/2023) lalu. Akibat adanya pengrusakan pagar pintu gerbang itu, nyaris membuat bentrok dengan aparat kemanan yang berjaga di halaman gerbang itu, dan suasana aksi unjuk rasa pun sedikit memanas.
Meskipun akhirnya bentrokan tersebut, dapat dilerai oleh pihak aparat kepolisian, namun aksi pengrusakan itu mendapat kecaman berbagai pihak. Tokoh Masyarakat Cianjur, yang enggan disebutkan namanya mengaku sangat menyayangkan atas aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan Aliasi Masyarakat Cianjur Menggugat (AMCM) sebagai pasilitator korban gempa di Pendopo Pemkab Cianjur, Rabu (31/5/2023). Pasalnya berujung ricuh, selain tidak sesuai dengan kultur warga Cianjur, dinilai peserta aksi demo dari AMCM itu dalam menyampaikan aspirasinya tidak secara tertib dan damai.
Dirinya menambahkan “Maksudnya, bukan melarang untuk melakukan aksi unjuk rasa, sebab sudah diatur didalam Undang-Undang. Namun seharusnya aksi unjuk rasa tersebut, dapat dilakukan dengan cara damai dan mengedepankan musyawarah,“ ucap tokoh masyarakat kepada wartawan, Jumat (2/6/2023).
Seharusnya, para koordinator aksi dapat memfasilitasi massa besar dan dapat meredam konflik saat aksi unjuk rasa berlangsung. Sebab, setiap kondisi atau keputusan pemerintah tidak akan bisa memuaskan semua orang. Akibtanya dapat memunculkan letupan protes dan kritikan.
“Apakah memang warga penerima bantuan belum cair? Kan tidak mungkin, tapi mungkin ada yang terkendala. Nah itu, seharusnya dibantu agar dikoordinasikan bagaimana jalan keluarnya. Kami yakin Pemkab Cianjur juga akan berupaya semaksimal mungkin,” tegasnya.
Masih menurut tokoh masyarakat Cianjur, dirinya mengaku sangat mengapresiasi kedatangan warga yang terkena ujian musibah gempa bumi dengan tetap bertahan dan bersabar menerima ujian dari Allh SWT. Namun, “Marilah kita bersama-sama mengawal bagaimana proses pemulihan bisa sesuai dengan yang diinginkan. Tentunya dengan tetap harus menjaga stabilitas, keamanan dan ketertiban umum,” tegasnya pada awak media, Jumat (2/6/2023).
Secara pribadi, saya mengajak kepada warga masyarakat yang menjadi penyambung lidah, harus menyampaikan aspirasinya berdasarkan nurani yang baik. Dengan tidak mempropokasi warga masyarakat yang terkena musibah bencana gempa bumi.
“Harus menyampaikan aspirasinya berdasakan nurani, tidak harus melakukan perusakan terhadap fasilitas negara. Insya Allah kalau ini dijaga bersama, warga dan Pemkab Cianjur akan cepat pulih dan bangkit kembali,”
Harap saya, hal serupa jangan sampai terulang kejadian seperti itu lagi, dan bagi peserta aksi unjuk rasa yang sudah melakukan pengrusakan fasilitas negara itu, segera di proses secara hukum oleh pihak berwenang, agar menjadi efek jera bagi pelaku. Pungkasnya.