Harian Pers | Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dinilai harus lebih proaktif menyikapi masalah di internal lembaganya. Masalah di internal itu muncul mulai dugaan tindakan asusila, pungutan liar (pungli), dan pegawai di bidang administrasi yang ketahuan mencuri duit perjalanan dinas luar kota.
“Saya kira Ketua KPK harus lebih optimal dan proaktif dalam mengatasi masalah internal KPK,” kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie kepada awak media, Rabu, 28 Juni 2023.
Jerry mengatakan Firli juga harus objektif mengatasi persoalan di internal KPK. Terlebih, masalah itu berdampak pada citra Lembaga Antikorupsi.
“Harus menggunakan management by objective dalam mengatasi masalah internal dan penting open management atau manajemen keterbukaan dengan anggota,” ujar Jerry.
Menurut dia, kemunculan masalah itu menegaskan bahwa KPK harus diperkuat, bukan justru dibubarkan. Peran Dewan Pengawas (Dewas) KPK terhadap pegawai hingga ke pimpinan juga harus dimaksimalkan.
“Saya kira jika dewas bekerja profesional dan mengontrol ketua KPK juga sampai anak buahnya pasti tak akan terjadi kasus memalukan,” ucap Jerry.
Sebelumnya, mantan penyidik KPK Novel Baswedan menyebut pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) Lembaga Antirasuah terbongkar karena adanya tindakan asusila. Petugas disebutnya melecehkan istri salah satu tahanan.
“Ada kasus asusila terhadap istri tahanan KPK,” kata Novel melalui keterangan tertulis, Jumat, 23 Juni 2023.
Menurut dia, tahanan dan istri yang dilecehkan itu sudah mengadu ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Namun, tindak lanjutnya menjadi pungli di rutan.
Kemudian, seorang pegawai di bidang administrasi KPK ketahuan mencuri duit perjalanan dinas luar kota dalam kurun waktu 2021-2022. Pencurian menimbulkan kerugian negara senilai Rp550 juta.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti pihak Inspektorat KPK yang menjalankan fungsi pengawasan internal. Oknum pegawai KPK itu dilaporkan ke Kedeputian Penindakan dan Eksekusi.