mostbet casinomostbet1win aviatorpin upmostbetmostbet az casinopinup kzpin up azmostbet aviator loginaviatorlucky jet casinoonewinlucky jet crashpinup4rabetmostbet az1win cassino4r bet1 win indiapin-up1win kzmostbet kzpin up indiamosbet india1win casino1win slotlucky jetpin uplacky jet1win casinolucky jetмостбет кзpinap4rabet pakistan4a betpinup login1 winmosbetmosbetaviator1win casinomosbet1 win az1win casino1winmostbet aviator loginmostbetparimatchparimatchpin up casino india1win
Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaRagam

PKBM Bani Yasin Adakan Diklat Peningkatan Mutu Pendidikan Bagi Tutor & Operator

8536
×

PKBM Bani Yasin Adakan Diklat Peningkatan Mutu Pendidikan Bagi Tutor & Operator

Sebarkan artikel ini

Harianpers – Indramayu – Pendidikan memiliki peran sentral  dan strategis dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM), karena di dalamnya terjadi proses pengembangan potensi manusiawi dan pewarisan kebudayaan. Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan diselenggarakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pada jalur nonformal terdapat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Dalam hal ini PKBM Bani Yasin Kabupaten Indramayu mengadakan diklat peningkatan mutu pendidikan bagi tutor & operator bertempat di aula yayasan bani yasin dengan pemateri Mukhtar Ali Gander, S.Ag M.Pd beserta Dr Didi Raskidi, SP, MBA mantan ketua forum tutor keaksaraan dan kesetaraan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Mukhtar Ali Gander, S.Ag M.Pd menyampaikan salah satu layanan program pembelajaran pendidikan nonformal yang dilaksanakan PKBM adalah pendidikan kesetaraan meliputi Kejar Paket A, Paket B, dan Paket C. Untuk dapat mengimplementasikan fungsi pendidikan kesetaraan, khususnya pada paket B dan C, maka PKBM membutuhkan SDM tutor profesional yang memilki kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang sesuai dengan standar minimal pendidikan nasional dalam mengelola pembelajaran. Oleh karena itu, untuk dapat memperoleh tutor yang disyaratkan, perlu manajemen tutor yang efektif dan tutor juga harus mendapatkatkan sertifikasi seperti formal dan sarana ruang kelas baru seperti sekolah – sekolah yang lain di formal.

Menurut informasi dari Kemendikbud (2014), saat ini kualifikasi dan kompetensi tutor Paket B dan C sangat bervariasi karena sebagian diantara mereka berlatar belakang pendidikan non keguruan dan mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi akademik yang dimiliki. Selain itu, tutor Paket B dan C belum memperoleh penghargaan dan perlindungan hukum yang proporsional dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Beberapa fenomena tersebut dapat menyebabkan bervariasinya kinerja tutor dalam melaksanakan tugas-tugas profesional yang tentunya sangat berpengaruh negatif terhadap mutu pendidikan program Paket B dan C pada satuan pendidikan non formal

Lanjutnya, dari beberapa permasalahan tersebut di atas, juga terjadi pada PKBM di Kota indramayu, khususnya pada manajemen tutor Paket B. Permasalahan tersebut antara lain jumlah tutor Paket B dan C belum mencukupi kebutuhan ideal, masih banyak yang belum memenuhi kualifikasi minimal sesuai Standar Nasional Pendidikan, terlebih dengan kompetensi yang bervariasi. Tutor Paket B berasal dari guru yang berstatus PNS, masih belum berperan secara optimal dalam proses pembelajaran. Selain itu, masih dipicu kurang sinerginya antara pengurus dan masyarakat, sehingga menimbulkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA pada satuan pendidikan.

Mukhtar Ali Gander, S.Ag M.Pd., siap mengembangkan sebuah manajemen tutor di PKBM untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil penelitian yang dipromosikan dalam ujian terbuka pada Jumat, 9 Desember 2016 lalu, di Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini diterapkan dengan melakukan langkah-langkah dari analisis pekerjaan, perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, dan pelatihan hingga penilaian kinerja.

“Manajemen tutor yang kami susun ini cukup layak karena memperoleh dukungan partisipasi masyarakat, lembaga mitra, dan input lembaga PKBM dalam pelaksanaan penerapannya, tuturnya.

“Dengan menerapkan manajemen tutor ini, PKBM dapat memperoleh dan mempertahankan tutor yang memiliki kompetensi dan kinerja tinggi, sehingga mampu menciptakan kesempatan alumni dalam melanjutkan pendidikan. Selain itu, dapat memenuhi kehendak dan kebutuhan internal dan eksternal stakeholders pendidikan melalui feedback yang diberikan oleh lembaga dari hasil kerja yang disumbangkan oleh tutor yang berkompeten dan kinerja tinggi, “tambahnya.

“Ketika PKBM bisa menerapkan manajemen tutor yang efektif, diharapkan dapat membangun iklim kerja yang kondusif, sehingga mendukung proses pembelajaran yang efektif dan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan, “tutupnya untuk mengakhiri presentasinya.
(Mzk).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Mohon maaf ya, Carilah Berita Sendiri.................