mostbet casinomostbet1win aviatorpin upmostbetmostbet az casinopinup kzpin up azmostbet aviator loginaviatorlucky jet casinoonewinlucky jet crashpinup4rabetmostbet az1win cassino4r bet1 win indiapin-up1win kzmostbet kzpin up indiamosbet india1win casino1win slotlucky jetpin uplacky jet1win casinolucky jetмостбет кзpinap4rabet pakistan4a betpinup login1 winmosbetmosbetaviator1win casinomosbet1 win az1win casino1winmostbet aviator loginmostbetparimatchparimatchpin up casino india1win
Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Pembangunan Rehabilitasi Jembatan Penghubung Kecamatan Cikalongkulon dengan Sukaresmi diduga Tertutup

13522
×

Pembangunan Rehabilitasi Jembatan Penghubung Kecamatan Cikalongkulon dengan Sukaresmi diduga Tertutup

Sebarkan artikel ini

Cianjur, Proyek Pembangunan Jembatan penghubung antara Desa Mekarjaya Cikalongkulon dengan Desa Cikancana Kecamatan Sukaresmi diduga tidak mengindahkan keterbukaan informasi publik. Pasalnya disekitar pembangunan tidak terpangpang papan anggaran/proyek sehingga membuat warga bertanya tanya dari manakah anggaran pembangunan tersebut.

Mmiris nya lagi, Mandor pengerjaan saat dikonfirmasi membenarkan jika proyek tersebut dikerjakan oleh cv. Namun mandor tersebut tidak mengetahui nama CV di mana dirinya bekerja.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Mandor yang tidak sempat kami tanyakan namanya mengatakan bahwa dirinya hanya melanjutkan pekerjaan

” Oh tidak tahu yah CV apa saya baru 3 minggu bekerja, saya hanya melanjutkakan. Karena mandor yang lama kabur,” katanya, Senin, (23/8/23).

Mandor tersebut mengarahkan jika lebih bagus menanyakan langsung ke atasannya. Namun dirinya enggan memberikan nomber kontak atasannya tersebut.

” Nanti suka kesini, tapi tidak tau kapan,” pungkasnya.

Sementata Kepala Desa Cikancana, Nanang mengatakan bahwa pihaknya juga belum mengetahui dari mana anggaran tersebut. Namun dirinya memastikan bahwa anggaran perbaikan jembatan tersebut bukan dari desa.

” Memang sempat saya mengajukan ke Bapak Bupati untuk perbaikan jembatan tersebut. Dan alhamdulilah sekarant telah terealisasi. Tetapi saya juga tidak tahu kalo anggaran pembangunannya dari mana, karena di lokasi memang tidak ada papan anggaran,” katanya.

Nanang menyebutkan, bukan hanya tidak mengetahui CV apa yang mengerjakan pembangunan tersebut untuk jumlah anggarannyapun dirinya tidak mengetahui.

” Memang awalnya ada yang datang dari pihak pengembang untuk meminta ijin dan saya ijinkan. Namun saya sebagai kepala desa tidak diberitahu PTnya apa dan anggaran nya pun tidak diberi tahu,” terangnya.

Nanang juga menyebutkan bahwa setiap memonitor pembangunan, dirinya selalu menekankan agar papan proyek secepatnya dipasang. Agar kami dan masyarakat mengetahui anggaran dari mana dan jumlahnya berapa. Namun kenyataan dilapangan masih saja belum ada.

” Saya meminta agar papan proyek dipasang untuk keterbukaan publik supaya kami bisa menerangkan apa yang menjadi pertanyaan masyarakat, jadikan pertanyaan masyarakat itu menayakan apakah pembangunan ini dari desa atau dari aspirasi. kalo inikan tidak jelas, ditanya dari mana tidak menjelaskan ditanya angarannya tidak menjawab,” tandasnya.

 

Nanang menjelaskan jika untuk pembangunan terlihat baik dan sesui spek karena pihaknya selalu memonitoring. Namun dirinya tetap meminta agar pihak pembangun lebih mengedepankan keterbukaan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Mohon maaf ya, Carilah Berita Sendiri.................