Harian Pers | , Para Mahasiswa/i Universitas Pendidikan Indonesia (UPI ) Bandung yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja nyata (KKN) di Desa Mande, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membantu para Kader Posyandu dalam penekanan dan pencegahan Stunting.
Pada kesempatan itu para mahasiswa dan mahasiswi UPI selain membantu para kader dalam mensosialisasikan pencegahan Stunting mereka juga ikut andil dalam pengemasan serta pendistribusian makanan bergizi kepada para anak yang terkategorikan rawan Stunting.
Menurut Gimas Septian salah satu Mahasiswa UPI Bandung mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya selain peduli terhadap anak, Kegiatan tersebut juga termasuk tugas kelompok KKN yang sesuai dengan temanya yaitu Sipenting atau mahasiswa peduli stunting.
“Kegiatan yang tadi telah kita lakukan adalah dapur sehat. Dapur sehat ini adalah konseptual untuk menurunkan angka stunting yang ada di Cianjur dengan konsep masak bersama ibu ibu kader posyandu dan didisttibusikan kepada anak anak yang beresiko atau rawan stunting,” kata Gimas, kepada wartawan, Kamis, (24/8/23).
Gimas menerangkan, jika untuk Desa Mande Sendiri tidak ditemukan anak yang Stunting hanya saja ada sekitar 35 anak yang beresiko atau rawan Stunting, oleh karena itu Gimas dan ke 6 (enam) temannya hanya mendistribusikan makanan bergizi tinggi yang telah dimasak oleh parakader Posyandu kepada anak yang hanya beresiko Stunting.
” Karena di Desa Mande tidak ada yang Stunting jadi kami hanya mendistribusikan makanan sehat penuh gizi kepada 35 anak yang terkategorikan beresiko stunting,” terangnya.
Gimas juga memaparkan jika kegiatan tersebut akan berlangsung selama 30 hari dengan pendistribusian menjelang siang hari.
” Karena khawatir akan mengganggu hal yang lain jadi Kami hanya membantu pengemasan dan pendistribusiannya saja dan hari ini merupakan hari ke 22 dan pemberian makanan sehat siap saji ini akan berlangsung selama tiga hari. Nah! Untuk pemberian makanan nya sendiri itu dilakukan satu kali sehari menjelang makan siang,” papar nya.
Gimas juga menyampaikan jika pendistribusian makanan tersebut diserahkan ke setiap Posyandu yang ada di wilayah Desa Mande, dan nantinya para kader Posyandu yang akan menyerahkan langsung kepada anak anak yang beresiko Stunting.
” Sebelum diberikan kepada anak anak yang beresiko stunting, makanan tersebut diserahkan terlebih dahulu ke setiap Posyandu dan nantinya kami dan para kader Posyandu akan menyambangi satu persatu rumah anak yang beresiko Stunting,” tutupnya.
Sementara salah satu Kader Posyandu Desa Mande, Yuyun (34) menuturkan, bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya kegiatan mahasiswa tersebut.
” Sangat terbantu yah, apalagi disaat pendistribusian jadi kerja kami cepat karena adanya bantuan dari mereka, selain itu para mahasiswa juga karena sering melakukan sosialisasi tentang stunting di wilayah kami jadi kami merasa terbantu dan wargapun mudah mudahan akan lebih paham pentingnya menjaga kesehatan Balita,” tuturnya.
Yuyun juga membenarkan jika di Desa Mande tidak terdapat anak yang mengalami Stunting.
” Memang benar di wilayah kami tidak ada anak yang stunting hanya saja ada sekitar 35 anak beresiko saja dan mudah mudahan Desa Mande bebas Stunting,” imbuhnya.
Yuyun juga mengucapkan terimakasihnya kepada para Mahasiswa/i UPI yang telah peduli kepada para anak anak di Wilayahnya.
” Kami atas nama Kader Posyandu mengucapkan banyak terimakasih kepada para mahasiswa UPI yang melaksanakan KKN di desa kami dan terimakasih telah sudi membantu kami dalam hal menanganan dan pencegahan Stunting,” tutupnya.