Harianpers– Indramayu – Diskominfo Kabupaten Indramayu gelontorkan anggaran sebesar Rp. 117 juta untuk gelaran kegiatan peningkatan kapasitas peran media kabupaten Indramayu tahun 2023.
Kegiatan tersebut berlangsung di Yogjakarta digelar dari 24 – 26 November 2023.
Akan tetapi, perekrutan peserta media yang mengikuti kegiatan tersebut dinilai diskriminatif. Pasalnya prosedur seleksi sebanyak 30 peserta tersebut dinilai tidak becus dan dinilai ada keberpihakan.
Dan tidak ada standarisasi patokan dasar kategori peserta yang bisa ikut jadi dan apa yang menjadi dasar orang yang tidak bisa ikut menjadi peserta pada acara yang di selenggrakan di Hotel Jayantara Yogjakarta itu.
Informasi yang diperoleh, soal perekrutan peserta tersebut dilakukan oleh seorang awak media yang dekat dengan Bupati Indramayu.
Saat awak media melakukan konfirmasi kepada Dinas Kominfo kabupaten Indramayu, sumber menyebutkan bahwa pihaknya tidak tahu menahu soal perekrutan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Pihaknya hanya menerima usulan langsung dari seseorang.
“Untuk soal peserta yang ikut kegiatan di Yogjakarta kami tidak tahu menahu. Kami hanya disodori nama-namanya langsung oleh seseorang,” ungkapnya, Kamis (25/11/2023).
Ia mengaku sebelumnya memang ada seseorang yang mengirim surat kepada Diskominfo perihal kegiatan tersebut. Akan tetapi sekali lagi pihaknya tidak dikaitkan dengan apa yang harus kewenangannya.
“Sempet seseorang itu mengirimkan surat kepada Diskominfo, akan tetapi surat tersebut berkop surat dengan salah satu organisasi,” kata sumber.
“Kami juga menyarankan untuk mengganti surat tersebut. Dan akhirnya seseorang tersebut mengganti kop surat tersebut dengan organisasi gabungan yang ada di Indramayu,” sambung sumber.
Kesimpang siuran soal perekrutan kegiatan tersebut menjadi ramai perbincangan dikalangan Jurnalis Kabupaten Indramayu.
Beberapa jurnalis saat konfirmasi kepada Diskominfo mempertanyakan syarat dan ketentuan yang menjadi dasar perekrutan peserta yang ikut dalam acara tersebut.
“Ini jelas ada diskriminasi sesama antar awak media, karena perekrutannya disitu teknisnya tidak jelas. Kategori yang harus ikut seperti apa dan yang tidak boleh ikut seperti apa. Ini tidak ada dasar yang jelas,” ungkap salah satu Jurnalis saat di Diskominfo Indramayu.
“Kita juga sama media. Namun apa yang terjadi ini merupakan perbuatan yang tidak adil,” sambung awak media.
“Seharusnya orang yang merekrut tersebut bisa berbuat adil dan tidak adanya keberpihakan. Apalagi kita sesama awak media yang berasal dari Indramayu,” kata dia.
“Apalagi yang merekrut adalah seseorang media juga. Tapi kenapa tidak bisa berimbang, terkesan hanya orang-orang yang terdekatnya saja yang di ikut sertakan,” tukasnya.
Sementara salah satu peserta mengaku tiba-tiba dikonfirmasi lewat sambungan Whatsapp disuruh berangkat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Gak tau tumben tiba-tiba ada seseorang itu yang mengajak acara di Yogjakarta tersebut. Yasudah kita juga jadi ikut berangkat,” ungkap salah satu peserta.
Sementara itu, Ketua GNPK RI Kabupaten Indramayu menyoroti anggaran yang dinilai fantastis tersebut. Menurutnya anggaran sebesar Rp. 117 juta tersebut bisa digunakan dengan efektif dan digunakan untuk membangun Kabupaten Indramayu.
Dia mengatakan masih banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat Indramayu, seperti halnya infrastruktur, pembangunan IPM, dunia pendidikan dan masih banyak masyarakat miskin yang harus dibantu.
“Seharusnya penggunaan anggaran bisa digunakan untuk keperluan yang urgen dan berpihak kepada masyarakat,” ungkap Karyanto, Ketua GNPK RI Kabupaten Indramayu.
“Uang sebesar Rp 117 juta tersebut nilainya lumayan besar, seharusnya penggunaannya bisa tepat sasaran dan pro terhadap masyarakat. Karena masyarakat masih banyak yang membutuhkan, seperti halnya di dunia pendidikan, infrastruktur dan masih banyak lainnya ,” tukasnya.
“Apalagi ini soal anggaran yang sumbernya dari rakyat. Seharusnya digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya. (Red).