Harian Pers // Seorang ibu yang berinisial TS (30) melahirkan anak ketiganya di RSUD sayang cianjur, namun di duga TS menjadi korban malpraktik, karena TS melahirkan secara sesar di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) sayang kota cianjur jawa barat.
Saat menjalani operasi sesar pada 21 Nopember 2023 di RSUD sayang cianjur, dirinya mendapatkan perawatan selama tujuh hari di rumah sakit, sebelumnya di persilahkan pulang oleh tim medis.
Setelah tiga hari berjalan TS tinggal di rumah, luka bekas sesar pada perutnya tak kunjung mengering, malah membasah hingga mengeluarkan cairan nanah yang amat pekat.
Kondisi pada bekas operasi sesarnya, mengalami bolong bolong dàn benang jahitan pada copot terlepas, ahirnya bekas operasi sesarnya mengangah, pada saat itu di dalam perut istri saya terlihat seperti ada benda yang berbentuk kain kasa warna putih,” tutur suami TS Ganjar pada wartawan padaa kamis 7/12/23.
Saat melihat kondisi istri seperti itu, ganjar merasa panik dan langsung di bawa ke salah satu kelinik bersalin, namun pihak klinik segera merujuk untuk di bawa ke RSUD sayang cianjur.
Setelah di bawa ke RSUD sayang, langsung istri saya mendapatkan penanganan luka sesar istri saya, namun saat di bersihkan terlihat seperti ada kain kasa di bagian luka dalamnya,” jelasnya.
Jadi pada 21 Nopember lalu ada tiga orang ibu hamil yang menjalani operasi sesar, mereka juga mengalami kejadian serupa seperti istri saya, dugaan malpraktik,” ucapnya.
Ganjar mengatakan, bahwa saya telah mengadukan dugaan malpraktik itu ke pihak RSUD sayang cianjur, saya meminta agar pihak rumah sakit bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian yang menimpa istri saya.
“Pengaduan secara resmi ke pihak rumah sakit sudah kita layangkan, mereka belum memberikan keterangan dan pertanggung jawaban secara resmi, namun pihak RSUD sayang akan melakukan penyelidikan terkait kejadian ini,” terangnya.
Sementara itu Direktur Utama RSUD sayang dr. Irfan Nur Fauzi mengaku belum menerima aduan terkait malpraktik pada seorang ibu usai menjalani persalinan sesar.
Menurut Irfan pihaknya, akan bertanggung jawab penuh terhadap kondisi pasien itu.
“Jadi laporanya belum saya terima, jadi kalau memang ini terbukti seperti yang di laporkan, tentunya kita akan bertanggung jawab, andai ada kesalahan penanganan, karena akan ada sanksi etik pada tenaga kesehatan, yang pada saat itu melakukan kesalahan,” tutupnya.