Rembang – Achmad Shiva’ul Haq Asjach, S.E., M.M atau yang akrab disapa Gus Shiva, seorang publik figur milenial asal Rembang, memilih jalur tak konvensional untuk membagikan ilmu dan nilai-nilai kepada anak-anak muda atau gen Z. Bukan di kelas formal, Gus Shiva memilih warung kopi sebagai tempat ajaib untuk berkumpul, berbicara, dan belajar.
Meskipun dikenal sebagai seorang penyuluh honorer di KUA Kecamatan Pamotan, Gus Shiva menegaskan bahwa pendekatannya terhadap anak-anak muda bukan sebagai seorang penyuluh di dalam majelis ta’lim maupun guru di dalam kelas, melainkan sebagai teman berbagi cerita. Warung kopi menjadi panggung interaktif untuk memperkenalkan ilmu dan pengalaman.
Gus Shiva, yang juga merupakan salah satu cucu dari tokoh/ulama Rembang KH. Achmad Tamamuddin Munji, mewarisi jiwa mendidik dari keluarganya. Kakeknya, Kiai Tamam, memainkan peran besar dalam membentuk nilai-nilai keislaman didalam tatanan masyarakat luas.
“Semua keturunan kakek saya, memiliki pondok pesantren dan menjadi seorang pendidik agama. Mungkin itu adalah salah satu alasan mengapa sampai detik ini saya suka mendidik anak-anak muda, utamanya generasi Z, walaupun ditempat-tempat seperti warung kopi,” ungkap Gus Shiva, Senin (22/01/2024).
Di warung kopi, Gus Shiva membahas berbagai hal, terutama adab/akhlak generasi sekarang dan pengembangan keterampilan di bidang teknologi. Beliau berbagi pengetahuan tentang marketing online shop, blogging, editing photo/video, serta keterampilan lainnya yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Ini bukan hanya tentang warung kopi, tetapi tentang menciptakan ruang untuk diskusi dan pertukaran gagasan. Saya ingin menciptakan generasi yang tidak hanya berakhlak baik tetapi juga memiliki kemampuan untuk berkembang secara teknologi ,” tutup Gus Shiva.