Harianpers.com – Purwokerto, Aliansi Mahasiswa Fakultas Dakwah dari Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu), Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, menolak dengan adanya pemindahan gedung fakultas baru dari kampus satu Purwokerto ke kampus dua Purbalingga.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung di aliansi mahasiswa Fakultas Dakwah tersebut menggelar aksi pertamanya, pada Senin (26/02/2024) lalu, dengan tuntutan agar pihak kampus dapat membatalkan wacana atau agenda perpindahan gedung fakultas baru yang dimaksud.
“Kami ingin menyampaikan informasi bahwa kemarin pada hari Senin 26 Februari 2024, kami mengadakan aksi dalam rangka menolak perpindahan gedung fakultas dari kampus satu Purwokerto ke kampus dua Purbalingga”, Ujar salah satu mahasiswa kepada media ini, Kamis (29/02/2024) melalui keterangan resminya.
Sebelumnya, wacana atau isu pemindahan gedung fakultas baru dari pihak kampus UIN Saizu Purwokerto di Purbalingga ini bakal menjadi kampus Fakultas Saintek dengan empat prodi yaitu Informatika, Ilmu Lingkungan, Arsitektur, dan Perpustakaan dan Sains Informasi.
Kemudian pada hari rabu (28/02/2024), aksi kedua pun dilakukan guna mencapai kesepakatan dan kesepahaman yang baik antara kedua belah pihak. Akan tetapi menurut Yora Ahmad Alvaro selaku koordinator aksi, bahwa ketika menyampaikan pendapatnya kepada pihak kampus sejumlah mahasiswa mendapatkan perlakuan secara sporadis dan represif oleh pihak rektorat dan satpam kampus.
“juga menggelar aksi mimbar bebas sebagai aksi lanjutan dari penolakan tuntutan di aksi pertama yang berujung pada tindakan represif dari pihak rektorat dan satpam kampus”, tuturnya.
Alvaro mengungkapkan, bahwa tuntutan tersebut tidak memiliki urgensi khusus tanpa mengkaji lebih dalam mengenai nilai sejarah gedung fakultas, mempertimbangkan keadaan finansial mahasiswa-mahasiswi, serta minimnya transportasi umum untuk menuju ke gedung fakultas baru yang saat ini menjadi polemik.
Ironisnya, pihak kampus sampai hari ini masih tetap melanjutkan wacana dan agenda pemindahan gedung fakultas yang baru tanpa mendengarkan aksi tuntutan aliansi mahasiswa Fakultas Dakwah atau melibatkan mahasiswa-mahasiswi dengan duduk bersama untuk berdialog.
“Kemudian saat kami menyampaikan itu, tuntutan kami di tolak. Dan kemudian dari pihak pimpinan itu langsung masuk ke dalam ruangan rektorat. Kami dari aliansi mencoba ikut masuk ke dalam rektorat. Dan disitu mulai chaos, kami mendapatkan tindakan represifitas dahulu berupa di dorong, di bentak. Dan bahkan kami di cengkeweng (kerah baju ditarik-red)”, imbuhnya.
Disisi lain, Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof Dr Ridwan, belum memberikan keterangan ketika di konfirmasi oleh awak media mengenai mengapa pihak mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dari aliansi mahasiswa Fakultas Dakwah menolak serta apakah pihak kampus akan tetap menjalankan agenda pemindahan gedung fakultas baru yang telah ditetapkan meskipun telah diwarnai kericuhan dan menimbulkan korban kekerasan. (Red)