mostbet casinomostbet1win aviatorpin upmostbetmostbet az casinopinup kzpin up azmostbet aviator loginaviatorlucky jet casinoonewinlucky jet crashpinup4rabetmostbet az1win cassino4r bet1 win indiapin-up1win kzmostbet kzpin up indiamosbet india1win casino1win slotlucky jetpin uplacky jet1win casinolucky jetмостбет кзpinap4rabet pakistan4a betpinup login1 winmosbetmosbetaviator1win casinomosbet1 win az1win casino1winmostbet aviator loginmostbetparimatchparimatchpin up casino india1win
Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaPeristiwa

Pedagang Krupuk Selamat dari Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu

223
×

Pedagang Krupuk Selamat dari Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu

Sebarkan artikel ini

Cianjur,Harianpers.com -Seorang pedagang krupuk di Kampung Cijerah, Desa Sukasari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, nyaris menjadi korban kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, Kamis (6/3/2025).

 

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kejadian tersebut terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Dalam rekaman yang beredar, pedagang krupuk itu tampak melintas tanpa menyadari adanya kereta api yang mendekat.

 

Saat menyadari bahaya, ia refleks melompat dan meninggalkan motornya. Alhasil, motornya hancur terseret kereta, sementara dirinya selamat tanpa luka sedikit pun.

 

Salah seorang warga, Hasan Basri, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, insiden itu terjadi saat kereta api melintas dari arah Sukabumi menuju Cipatat, Bandung Barat.

 

“Pengendaranya alhamdulillah selamat, tapi motornya hancur terseret kereta api. Dia menerobos perlintasan tanpa tahu ada kereta yang melintas,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).

 

Hasan mengungkapkan bahwa kecelakaan di lokasi tersebut kerap terjadi karena tidak adanya palang pintu perlintasan resmi. Bahkan, beberapa kejadian sebelumnya berujung fatal hingga menelan korban jiwa.

 

Sebagai bentuk kepedulian, warga setempat telah berinisiatif membuat palang perlintasan darurat dari bambu. Namun, mereka tetap merasa waswas karena tidak ada petugas yang berjaga setiap saat.

 

“Harapan kami ada palang perlintasan dan petugas yang berjaga di sini agar tidak ada lagi kecelakaan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *