Cianjur Harianpers.Com .Puluhan warga Desa Hegarmanah, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Hegarmanah (Amanah), melakukan audiensi terbuka di kantor desa untuk mempertanyakan pengelolaan dana ketahanan pangan yang diduga tidak transparan. Warga meminta penjelasan langsung dari Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terkait rincian anggaran, pengadaan domba, dan kerja sama dengan pihak ketiga.
Ketua Amanah, Rohim, menyampaikan bahwa audiensi ini merupakan bentuk tindak lanjut dari surat keberatan warga terhadap pengelolaan anggaran yang dinilai tidak tepat. Warga menyoroti perbedaan harga pengadaan domba yang dibeli pihak desa seharga Rp2 juta per ekor, padahal harga di pasaran hanya berkisar Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.
Kepala Desa Asep Ramdan nugraha, menjelaskan bahwa pengadaan domba dilakukan melalui pihak ketiga sebagai evaluasi dari program sebelumnya. Namun, Kapolsek Karangtengah Kompol Rachmat Hamdan menyatakan bahwa laporan pertanggungjawaban (SPJ) tidak bisa diakses publik secara bebas karena merupakan wewenang Inspektorat.
Camat Karangtengah Dony Herdyana berharap audiensi ini dapat menjadi titik temu dan membuka ruang komunikasi antara warga dan pemerintah desa.