mostbet casinomostbet1win aviatorpin upmostbetmostbet az casinopinup kzpin up azmostbet aviator loginaviatorlucky jet casinoonewinlucky jet crashpinup4rabetmostbet az1win cassino4r bet1 win indiapin-up1win kzmostbet kzpin up indiamosbet india1win casino1win slotlucky jetpin uplacky jet1win casinolucky jetмостбет кзpinap4rabet pakistan4a betpinup login1 winmosbetmosbetaviator1win casinomosbet1 win az1win casino1winmostbet aviator loginmostbetparimatchparimatchpin up casino india1win
Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaDaerah

Kasus Keracunan Makanan di Cianjur Terulang, 16 Siswa Diduga Jadi Korban Katering MBG

261
×

Kasus Keracunan Makanan di Cianjur Terulang, 16 Siswa Diduga Jadi Korban Katering MBG

Sebarkan artikel ini

CIANJUR HARIANPERS-COM– Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Cianjur. Kali ini, insiden tersebut menimpa belasan siswa Yayasan Raudhatul Muttaqin di Kecamatan Gekbrong, usai menyantap hidangan dari penyedia makanan MBG, pada Kamis (9/10/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

Sebanyak 16 siswa dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, dan sakit perut sekitar 30 menit setelah menyantap makanan tersebut. Dari jumlah itu, 14 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Gekbrong, sementara dua lainnya ditangani langsung di sekolah.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Sekolah Yayasan Raudhatul Muttaqin, Muhamad Made, membenarkan bahwa gejala mulai muncul tidak lama setelah waktu makan bersama.

“Sekitar pukul 09.00 anak-anak makan, lalu sekitar pukul 09.30 mereka mulai mengeluh pusing dan sakit perut. Menu yang disajikan saat itu ada chicken katsu, tahu, buah anggur, dan nasi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Menurutnya, siswa yang mengalami gejala terdiri dari lima pelajar SD dan sebelas pelajar SMP.

“Semua sudah mendapatkan penanganan, sebagian sudah pulang, dan kondisinya kini normal. Pihak Dinas Kesehatan juga sudah mengambil sampel makanan untuk diperiksa,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan Puskesmas Gekbrong, Nani, membenarkan bahwa seluruh siswa yang sempat dirawat telah diperbolehkan pulang setelah menjalani observasi.

“Anak-anak datang dengan keluhan mual dan pusing, tapi tidak ada gejala berat. Setelah empat jam observasi, semuanya dinyatakan aman dan sudah pulang ke rumah masing-masing,” katanya.

Pihak Puskesmas juga memastikan telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur untuk menelusuri penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *