Harianpers.com – Indramayu – Cuaca Ekstrem hujan lebat yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan 11 kecamatan di Kabupaten Indramayu terdampak genangan air. Merespon hal tersebut, Bupati Indramayu Nina Agustina bersama super tim Pemkab Indramayu langsung mengambil langkah darurat dan strategis untuk penanganannya.
Langkah darurat yang dilakukan orang nomor satu di Pemkab Indramayu yakni dengan mengoperasikan 3 pompa air di saluran pembuang, normalisasi saluran irigasi, memompa kawasan permukiman, penanggulangan tanggul kritis, hingga berkoordinasi langsung dengan BBWS.
“Sampai dengan hari ini kecamatan yang terdampak dan ada genangan air sebanyak 11 kecamatan, tetapi saat ini kondisi genangan sudah mulai surut,” kata Nina Agustina saat monitoring saluran di Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener, Jum’at (15/3/2024).
Selain meninjau saluran air, Bupati Nina juga sebelumnya mengecek langsung SDN Parean Girang 2 Kecamatan Kandanghaur, sebanyak 3 kelas di sekolah tersebut terendam air sehingga mengganggu aktivitas kegiatan belajar siswa.
Melihat kondisi tersebut, Bupati Nina langsung memerintahkan untuk melakukan rehab ruangan kelas termasuk untuk meninggikan bangunan sehingga tidak tergenang kembali.
“Kelas yang terendam air ini kita lakukan perbaikan tahun ini, nanti lantainya kita tinggikan supaya tidak terendam lagi,” tegas Nina yang disambut gembira para pendidik dan siswa di sekolah tersebut.
Bupati Nina Agustina juga meninjau langsung SDN 4 Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener, di sekolah ini penyebab banjir disebabkan sungai yang di belakang sekolah dan kantor desa meluap karena saluran air tertahan adanya proyek RIMS.
“Saya lihat langsung ternyata saluran airnya tertahan karena proyek, tadi saya kontak BBWS untuk segera diatasi dan mudah-mudahan segera surut,” kata Nina.
Sementara itu Kadis PUPR sekaligus Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti menyebutkan, ke-11 kecamatan yang terdampak tersebut yakni Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Jatibarang, Losarang, Balongan, Arahan, Widasari, Lelea, dan Kandanghaur.
Asep menegaskan, banjir yang melanda sejumlah wilayah ini karena curah hujan tinggi dan selokan dan saluran pembuang penuh dengan air dan kurang maksimal. (Andry).