Cibinong– Guna percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor lakukan Rapat Koordinasi Rencana Kebutuhan Pangan Lokal yang berlangsung di Gedung Serbaguna I Setda, pada Selasa (1/10/24).
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor Bambam Setia Aji mengatakan, bahwa saat ini masyarakat Kabupaten Bogor masih bergantung pada satu jenis pangan karbohidrat utama yaitu beras, sementara Kabupaten Bogor memiliki sumber pangan lokal yang baik dengan nilai gizi yang juga baik. Tentunya dapat mendukung kebutuhan masyarakat akan pola konsumsi pangan yang ideal melalui pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi dan seimbang dan aman (B2SA) yang sudah gencar mereka sosialisasikan. Seperti konsumsi kelompok pangan umbi-umbian, kacang-kacangan, buah biji, berminyak, sayur dan buah.
“Semakin beragam pola konsumsi pangan maka akan semakin mendukung pencapaian skor PPH ideal di Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Lanjut Bambam Setia Aji menuturkan bahwa Rapat Koordinasi Rencana Kebutuhan Pangan Lokal dilakukan sebagai upaya untuk percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Terlebih dengan telah diterbitkannya Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal pada tanggal 15 Agustus tahun 2024.
“Diharapkan dengan adanya rakor ini maka akan timbul pola pangan baru di Kabupaten Bogor yang tidak hanya melulu berorientasi pada beras. Rakor ini ini sebagai upaya untuk bagaimana kita menciptakan rencana aksilitas sektor di antaranya memastikan ketersediaan pangan lokal yang beragam, aksesibilitas pangan yang merata dan terjangkau setelah mendukung program perubahan konsep pangan yang B2SA,” tegasnya.
Selanjutnya, Staff Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bogor, menyampaikan, bahwa pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, aktif dan produktif. Oleh karena itu perencanaan yang matang adalah kebutuhan pangan lokal sangatlah penting guna menjamin ketersediaan pangan agar terwujud pola konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis kepada sumber daya pangan lokal yang ada di Kabupaten Bogor.
“Patut disyukuri bahwa wilayah Kabupaten Bogor memiliki potensi sumber daya pangan lokal yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan secara optimal terutama untuk kelompok pangan umbi-umbian seperti umbi jalar, umbi kayu dan talas yang dapat mensubstitusi beras sebagai pangan pokok masyarakat di Kabupaten Bogor,” terangnya.
Menurutnya, melalui keanekaragaman pola konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal tentunya tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras tetapi turut serta mendukung sektor perekonomian daerah yaitu para pelaku usaha olahan pangan lokal dan petani di Kabupaten Bogor ” imbuhnya. (Fh)