HARIAN PERS || Dugaan pungutan liar yang diduga melibatkan Ketua Komite di salah satu Sekolah pada SDN kota Pagar Alam,kecamatan Pagar Alam Selatan kian santer dan menjadi pergunjingan sebagian orang tua siswa.
Berdalih untuk pembuatan pakaian baris berbaris dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI siswa kelas 2 sampai kelas 6, diduga komite sekolah telah melakukan pungutan dengan berbentuk sumbangan terhadap para orang tua siswa dengan besaran sekitar Rp. 30 ribu rupiah dari jumlah 750 siswa.
Salah satu sumber yang namanya tidak mau disebutkan,mengatakan /07/08/2024/ bahwa ia merasa keberatan dengan adanya sumbangan sebesar Rp. 30 ribu rupiah persiswa yang kegunaannya untuk peralatan kegiatan baris berbaris dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan 17 agustus.
“menurut sumber, mestinye kami tidak ikut di bebani uang yang berbentuk sumbangan tersebut karena anak kami kan, tidak ikut dalam kegiatan baris berbaris tersebut ”. Ujarnya
Sementara itu Ketua Komite taswan Sekolah SDN 3, menjelaskan saat dikonfirmasi media ini melalui sabtu /10/08/2024/ pemungutan sejumlah uang kepada wali murid atau masing-masing orang tua siswa sudah di lakukan musyawarah dan secara Bersama-sama di sepakati setiap orang tua siswa menyumbang uang sebsar Rp. 30 ribu rupiah untuk kegiatan baris berbaris jadi waktu itu karne pak ibrahim menyampaikan kepada Komite oleh karna seragam budak tidak ada mereka mereka ini sanggup untuk membantu untuk membeli seragam kata orang tua siswa, akhirnya setelah kami muswarah lalu rapatlah melalui Komite kelas.
Lanjut katanya, terus saya selaku Komite Sekolah sudah menyampaikan jika orang tua siswa tidak mau membantu silakan tidak ada paksaan, jadi untuk pakaian ini saya katakan setuju apa tidak kalian, kalau tidak setuju katakan tidak setuju, jangan sekali-.kali nantinya menyalakan komite sekolah disalahkan, kegunaannya untuk inpetares sekolah nantinya siapa tau adek kita dll yang bersekolah di sini bisa memakainya setelah melalui keputusan dari rapat saya selaku Komite menyampaikan kalau sudah ada kesepakatan lalu saya sarankan, jika kalian ingin menempah pakaian silakan kalian tempa sendiri supaya tidak ada dusta di antara kita, untuk itu disarankan kalian langsung berhubungan dengan Komite kelas untuk penambahan adanya kekekurangan kostum sekeloh, selain itu pak Ibrahim juga menambahkan. itu bukan perorangan itu per wali murid,jadi kalau siswa umpanya 6 saudara tetap satu orang terus jikalau yang tidak mampu kami juga tidak mengambil dari sumbangan tersebut bahkan hasil sumbangan itu yang mengelola adalah bendahara wali murid itu sendiri dari per tiap kelas karena dari tiap kelas ada komitenya, nanti setelah di kelola dimana ia akan menempah pakaian tersebut terus dimana, pakaian itu nantinya setelah sudah di gunakan dalam kegiatan baris berbaris akan kembali ke inpetares sekolah, jikalau ditahun tahun berikutnya dapat di pergunakan kembali, untuk yang lain lainya mengenai masalah makan dll itu di tanggung sekolah semuanya. Ungkapnya
Di sisi lain dikonfirmasi Media ini Kepala Sekolah SDN 3 di tempat yang sama, menjelaskan.dengan adanya keterbatasan pakaian oleh karna pakaian tersebut ada empat regu, cuman dua rege masih bisa di gunakan untuk pakaian dua regunya tidak bisa digunakan karena sudah tahun berapa, karena kalau tahun kemaren bisa di anggarkan untuk atribut karna untuk di APBN tidak bisa di anggarkan untuk pakaian sekolah ini/pakaian baris berbaris ini, karna itu dananya puluhan juta dan itupun tidak ada di jubnis kalau untuk baju PBB jadi kami tidak bisa menganggarkan di APBN akan tetapi mengenai atribut pakaian baris berbaris bisa kami penuhi karena uangnya tidak terlalu besar,
Masih jatanya, mengenai hasil rapat Komite saya tidak tau menau, karena ini hasil rapat Komite muswarah komite, karena sayapun aman karena saya tidak memegang uangnya,setelah saya menghadiri hasil rapat pelantikan Komite kekas lalu saya meninggalkan se kolah karena saya ada rapat di atas, jadi rombongan pak taswan selaku Komite Sekolah inilah dengan Komite kelas berembuk bagaimana sekaligus ngobrol dengan komite kelas sekaligus silaturrahmi karna baru di bentuk, jadi saat itu menang saya tidak ada kalau mengenai masalah membahas mengenai sumbangan tersebut di karenakan sudah saya katakan setelah di laksanakan pembetukan komite kelas lalu saya tinggalkan karena ada rapat di atas. Ungkapnya
Laporan: Fardinal