Harianpers.com – Indramayu – Sebuah perahu nelayan hampir tenggelam ditabrak kapal bermuatan minyak yang beroperasi di Kilang Pertamina Internasional (KPI), tempat kejadian perkara Laut pancer karangsong (ajir payang) Indramayu. Sebanyak 1 ABK kapal nelayan dilaporkan selamat dalam insiden itu.
“Terjadi laka laut antara kapal minyak dengan kapal nelayan yang menyebabkan hampir tenggelamnya perahu karena pecah,” kata Ro’i pemilik perahu kepada media harianpers, Jumat (12/4/2024).
Tabrakan kapal ini terjadi, Rabu (3/4/2024) sekitar pukul 05.30 Wita. Insiden ini bermula saat kapal minyak CORPUS MARINE 1 tiba tiba menuju ke arah perahu saya, karena saat itu saya lagi tebar jaring untuk mencari cumi serta udang, akan tetapi dari kapal minyak tersebut seakan tidak melihatnya, sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan perahu ini di serempet oleh badan kapal yang mengakibatkan ujung perahu pecah.
Dengan kejadian itu, perahu saya hanya di lihat saja dari atas kapal sama pekerja kapal Corpus Marine 1, padahal kondisi perahu yang sudah pecah dan air laut masuk.
“Ya allah kejam banget pekerja atau kapten kapalnya, saya di biarkan yang hampir tenggelam tapi allah swt mendatangkan malaikat untuk menolong saya sehingga perahu saya masih bisa di tolong sama nelayan lain.”
Lanjut Ro’i (warga cemara), setelah saya di selamatkan oleh nelayan lain, perahu saya di tarik sampai ke muara, baru saya di anter oleh teman untuk melaporkan kejadian ini, pertama ke Dinas Pergubungan dan di arahkan lagi ke Dinas Perikanan dan di arahkan lagi ke Pol Airud. Setelah di Pol Airud saya suruh untuk mencari bukti – bukti bahwa perahu saya benar – benar di tabrak. Setelah saya berikan bukti – bukti selang berapa jam, saya di telp oleh Pol Airud bahwa saya hanya di beri kompensasi Rp 500.000,- dan akan di kirim lewan DANA.
“saya sebagai nelayan kecil dan orang miskin merasa sedih, dalam batin “kok petugas polisi seperti itu tidak berperikemanusiaan, saya hanya ingin keadilan bagaimana keqdaan perahu saya yang pecah dan saat ini saya tidak bisa melaut lagi untuk membiayai orang tua serta keluarga.”
Kemudian Ro’i, menangis dengan meminta kepada Ibu Bupati Hj Nina Agustina untuk bisa membantu masalah ini, karena kepada siapa lagi untuk meminta bantuan. ” Ya Allah bantulah Hambamu ini lewat malaikat yang engkau turunkan.” Ucap Ro’i sambil meneteskan air mata.
(Dan Hanya saja dari pihak PJ kepala desa (kuwu) cemara legok atas nama bapak Haryono menelpon dan menanyakan, itu juga tidak ada kejelasan)
Sementara itu, Badak nelayan yang membantu evakuasi perahu Ro’i yang terombang – ambing dan kondisi juga terluka membenarkan kejadian tabrak lari tersebut, saya waktu itu menolongnya dan mengejar kapal minyak Corpus Marine 1.
“Sudah kita kejar dan sampai di sisi kapal minyak, mereka berusaha menghilangkan bukti – bukti dengan menghapus bekas – bekas cat perahu (sambil kita video dengan Hp) saat itu.” brengsek itu tidak tanggung jawab, main lari saja setelah menabrak dan sampai dengan saat ini blm sama sekali ada kejelasan. Terangnya. (R*).