HarianPers ||Indramayu – Peresmian Jembatan Gantung Krasak yang terletak di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, disambut antusias oleh masyarakat desa yang telah lama menunggu akses infrastruktur untuk mempercepat mobilitas antar wilayah.
Jembatan ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, didampingi Anggota DPR RI Komisi V FPKB, Dedi Wahidi, bersama Bupati Indramayu, Nina Agustina, pada Jumat (20/9/2024).
Diketahui, jembatan gantung Krasak merupakan proyek yang diajukan sejak 2022 dan selesai dibangun pada akhir 2023 dengan biaya mencapai 20,7 Miliar Rupiah.
Dengan panjang 120 meter dan lebar 1,80 meter, pembangunan jembatan ini merupakan usulan Bupati Indramayu bersama anggota DPR RI yang dibiayai oleh anggaran pusat dan melibatkan berbagai pihak, menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
Bupati Nina Agustina menyampaikan terima kasih kepada Dedi Wahidi yang berperan penting dalam pembangunan infrastruktur.
Nina berharap, jembatan ini mampu memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat yang sebelumnya harus memutar jalan atau menggunakan rakit (tambangan) untuk melintasi antar wilayah.
“Mari bersama-sama menjaga, memelihara jembatan ini, terutama batasi kendaraan yang melintas, maksimal roda tiga, agar jembatan bertahan lama,” tegasnya.
Selain itu, Bupati juga menyerahkan mobil siaga untuk masyarakat Desa Krasak, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan publik dan infrastruktur pendukung lainnya di pedesaan.
Sementara itu, Dedi Wahidi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada warga Desa Krasak atas terselesaikannya jembatan gantung terbesar di wilayah Kabupaten Indramayu
Dedi menekankan, pentingnya infrastruktur dalam mendukung ekonomi daerah dan meminta warga untuk merawat jembatan agar dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.
Selain membahas jembatan, Dedi Wahidi juga mengajukan perbaikan jalan nasional di Indramayu yang masih dianggap sempit dan memerlukan perhatian lebih dari pemerintah pusat.
“Mengingat Indramayu adalah penghasil utama padi dan migas di Indonesia, infrastruktur yang memadai sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, dalam sambutannya menegaskan jembatan ini merupakan bagian dari Program Nawacita Presiden Joko Widodo, dibangun menggunakan material baja dan komponen lokal, serta melibatkan tenaga kerja dari Indramayu.
“Dengan adanya jembatan ini, waktu tempuh antar desa dapat dipersingkat dari 40 menit menjadi hanya 10 menit. Akses yang lebih cepat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi lokal, khususnya di sektor pertanian dan perikanan,” katanya.
Peresmian ini ditutup dengan prosesi penandatanganan prasasti, pemotongan pita dan tumpeng oleh Direktur Jenderal Bina Marga, didampingi oleh Dedi Wahidi dan Bupati Indramayu. (R**