Cianjur -Terkait sekolah SMP 3 tanggung Inspektorat Daerah (Itda) Kabupaten Cianjur menyoroti soal ambruknya atap bangunan ruang lab komputer yang hanya bertahan dua tahun. Itda telah meminta klarifikasi secara tertulis terkait kronologis ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur.
Kepala Itda Kabupaten Cianjur, Endan Hamdani, mengatakan, terkait ambruknya atap bangunan ruang lab komputer di SMPN 3 Tanggeung, pihaknya sudah mendapatkan informasi.
“SMPN 3 Tanggeung, kami sudah menyampaikan via telpon pada saat saya baca berita ke Dinas Pendidikan minta klarifikasi terkait kejadian itu. Nah Disdik katanya mau memberikan surat jawaban tertulis ke kami,” katanya kepada media, Selasa 29 Oktober 2024.
Endan melanjutkan, pihaknya sudah meminta ke Disdikpora Kabupaten Cianjur untuk membuat surat kronologis secara tertulis. Hal itu dilakukan agar Itda mengetahui faktor atau penyebab runtuhnya atap bangunan tersebut.
“Kami sudah minta ke Disdik untuk membuat surat kronologis secara tertulis, ambruknya itu karena faktor apa, apakah ada kesalahan di spesifikasinya. Ternyata kata Disdikpora itu dibangunnya tahun 2022, sumber anggarannya dari DAK. Maka kami meminta jawaban secara tertulis,” katanya.
“Sampai hari ini (kemarin, red) belum ada jawaban tertulisnya ke kami terkait kronologis ambruknya atap bangunan,” sambung Endan.
Terkait informasi bangunan tersebut didirikan menggunakan kayu yang harusnya menggunakan baja ringan, Endan juga sudah mendapatkan informasi terkait hal itu.
“Terkait penggunaan kayu untuk atap, saya juga sudah mendapat informasi, namun secara resmi saya tidak mendapatkan laporan. Cuma saya secara inisiatif kepekaan melihat kejadian ini pasti bakal ada pihak yang akan konfirmasi, makannya saya minta konfirmasi duluan ke Disdikpora,” katanya.
Supaya lanjut dia, ada jawaban nanti tindaklanjutnya seperti apa setelah penelaahan di Itda. Apakah terpenuhi unsur kelalaiannya, Itda akan melakukan pemeriksaan khusus.
“Kalau yang DAK sebetulnya secara umum sudah diperiksa oleh BPK, kan itu dimuat di keuangan pemerintah daerah terkait pelaksanaan DAK. Cuma dijadikan sampling atau tidak secara fisiknya. Kelihatannya belum secara fisiknya,” ujarnya
Diberitakan sebelumnya, atap bangunan yang digunakan untuk ruang lab komputer di SMPN 3 Tanggeung ambruk pada Jumat 25 Oktober 2024.
Padahal bangunan yang menelan anggaran Rp450 juta itu baru dibangun sekitar dua tahun silam.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, mengatakan, lab komputer tersebut sebelumnya dibangun pada tahun 2022 lalu atau baru sekitar dua tah
“Sumber dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp450 jutaan untuk pembangunannya. Pelaksanaan pembangunanannya dengan cara swakelola. Artinya ada panitia pem-bangunan sekolah (P2S) di mana sebagai penanggungjawabnya itu kepala sekolah,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di ruangannya, Senin 28 Oktober 2024.
“Terus ada tim, dimana tim P2S kepala sekolah sebagai penanggungjawab, terus ada ketua, sekretaris, bendahara, anggota itu di rekrut dari karyawan guru di sana. Terus ada satu pihak komite sekolah. P2S itu menyangkut satu sekolah dimana pembangunannya oleh P2S,” sambung Helmi.
Helmi mengungkapkan, kronologis ambruknya lab komputer tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 12.30 WIB. Ketika mendapat informasi, tim Disdikpora terutama bidang SMP langsung menurunkan tim ke lokasi pada Sabtu.
“Sementara kita punya kajian hasil investigasi yang kami turunkan ke sana, yang jelas sudah kita tuliskan detail. Yang jelas hasil kajian tim kami ke SMPN 3 Tanggeung, hari ini (kemarin, red) akan kita rekomendasikan ke Itda, yaitu minta pemeriksaan oleh Itda dan di bawahnya kita lampirkan hasil investigasi ke lapangan,” katanya.
Hasil investigasi Disdikpora ke lokasi diserahkan ke Inspektorat Daerah (Itda) semua. Karena nanti dari Itda akan turun untuk mengetahui kejadian. Dari teknik sipil juga akan turun, sehingga nanti kajian-kajiannya akan menyeluruh.
“Yang jelas nanti ka