CIANJUR HARIANPERS-COM – Suasana dapur penyedia Makanan Bergizi (MBG) di Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, mendadak sepi. Program yang biasanya sibuk menyiapkan menu sehat untuk ribuan pelajar itu harus berhenti sementara, menyusul insiden dugaan keracunan yang menimpa belasan siswa Yayasan Raudhatul Muttaqin pada Kamis (9/10/2025).
Kapolsek Warungkondang, Kompol Tedi Setiadi, memastikan bahwa penutupan sementara dilakukan demi menjaga keamanan para penerima manfaat.
“Sejak kejadian tanggal 9 Oktober, kami langsung berkoordinasi dengan Camat Gekbrong, Dinas Kesehatan Kabupaten, dan pihak Puskesmas. Program MBG kami tutup sementara sambil menunggu hasil uji laboratorium dari Labkesda Provinsi Jawa Barat,” jelasnya, Senin (13/10/2025).
Program MBG tersebut dijalankan oleh SPPG Yayasan Cahaya Lestari, yang berlokasi di Kampung Pondoklame, RT 01/05, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong. Yayasan ini dipimpin oleh H. Deden Suganda, dengan Risna Nida Framesty sebagai ahli gizi yang bertanggung jawab atas pengawasan menu harian.
Di bawah pengelolaan yayasan tersebut, tercatat 3.846 penerima manfaat rutin mendapatkan pasokan makanan bergizi setiap hari. Namun, sejak insiden tersebut, seluruh aktivitas dapur kini dihentikan sementara sambil menunggu hasil uji laboratorium dari provinsi.
“Langkah ini kami ambil bukan untuk menghentikan program, tapi demi memastikan keamanan dan mutu makanan bagi anak-anak,” ujar Kompol Tedi saat dihubungi inicianjur.com.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.
Meski sempat menimbulkan kekhawatiran, kondisi para siswa yang sebelumnya mengalami mual dan pusing kini sudah pulih, dan kegiatan belajar di Yayasan Raudhatul Muttaqin kembali berjalan normal.