HarianPers || Indramayu – Cerita anak muda Indramayu bernama Aris RT 05/01 Lemah Abang ini sangat ironis dan mengharukan, sejak kecil telah di tinggal Bapaknya diusia 10 tahun (sekolah SD kelas 5), dari hari ke hari Aris dan adik selalu bersama ibunya.
Iyas nama ibu dari Aris adalah seorang ibu yang membesar anaknya sampai lulus SMK, dan alhamdulilah ! Aris sekarang memilih untuk membantu ibunya sambil berjualan kopi keliling.
“Ia Pak, saya menjual kopi keliling ini dari BOS, namanya SANJA KOPI dan alhamdulillah dengan berjualan bisa bantu ibu.” Ucapnya sambil matanya berkaca – kaca.”
Aris menceritakan, awalnya saya ingin melanjutkan sekolah tapi bingung (faktor ekonomi), akan tetapi ingin sekali membantu ibu yang berjuang sendiri dalam mengarungi kehidupan ini. Jadi ! saya, setelah lulus sekolah di salah satu SMKN 2 Indramayu (pelayaran) jurusan TKJ, ya akhir berjualan kopi keliling.
“Pengennya sih lanjut sekolah, tapi demi ibu saya berjualan, semoga ini menjadi ladang ibadah saya untuk berbakti kepada orang tua.”Sabtu (5/5/2025).
Aris mengaku tidak malu untuk berjualan kopi keliling. Bahkan ia pun merasa nyaman berjualan meski di pinggir jalan depan GPI (Graha Pers Indramayu dan cukup jauh dari rumahnya karena yang dilakukannya itu halal.
“Enggak (malu) sama sekali, enggak tahu kenapa ya. Tapi aku enggak pernah ngerasa malu, kaya biasa aja gitu,” sambung Aris.
Lanjut Aris, ia tak begitu gemar jajan atau belanja layaknya anak muda seusianya. Ia cuma menyisihkan uang untuk jajan sehari Rp.50 ribu, dan sisanya untuk kebutuhan lain termasuk menabung sebagai modal berjualan kopi keliling.
“Kalau hari biasa dari Jam 11 siang sampai jam 10.30 malem, kalau weekend dari jam 11 sore sampai 12 malam. Tapi berhubung ramai banget belakang ini, jadi sampai larut malam kadang,” bebernya.
Memiliki Wajah Ganteng, tentu tak jarang yang menggoda Aris. Namun jika masih dalam batas kewajaran, Aris menanggapinya dengan santai meskipun ia saat ini masih single.
“Kadang-kadang ada yang godain, boleh minta kaya gitu. Tapi kalau misalkan minta WA (whatsapp 083148081387) ya kadang di kasih, kadang malu, karena private,” Candanya
Aris pun mempunyai cita-cita untuk bisa membangun dan memiliki kedai kopi secara permanen atau cafe. Akan tetapi ia menyadari, hal itu membutuhkan perjuangan yang tak mudah, dan tetap menekuni kegiatan saat ini sebagai pedagang kopi keliling.
“Bapak Gubernur Dedi Mulyadi, Aris punya Cita-cita pengan punya tempat sendiri, ya seperti cafe,” harap Aris sambil mengadu ke Gubernur Jawa Barat. (Mzk).