Sejarah Berdirinya PWI Di Masa Kolonial Hindia Belanda

- Penulis

Kamis, 12 Juni 2025 - 03:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejarah Berdirinya PWI Di Masa Kolonial Hindia Belanda

i

Sejarah Berdirinya PWI Di Masa Kolonial Hindia Belanda

HarianPers || Indramayu – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah organisasi wartawan atau jurnalis pertama dalam sejarah berdirinya negara Republik Indonesia. PWI punya tugas dan fungsi yang berkenaan dengan aktivitas jurnalistik atau media massa. Kamis (12/6/2025).

PWI didirikan 9 Februari 1946 di Surakarta atau Solo, Jawa Tengah. Tanggal berdirinya PWI inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional dan diperingati setiap tanggal 9 Februari.

Sebagai organisasi kewartawanan, PWI punya sejarah panjang. Bahkan, sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, sudah ada wadah jurnalistik untuk para wartawan pribumi pada masa kolonial Hindia Belanda, dan itulah embrio dari PWI yang masih eksis hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejarah PWI

Dilansir dari laman resmi PWI, sejarah berdirinya organisasi wartawan ini sudah bermula sejak masa kolonial Hindia Belanda. Mulanya adalah pembentukan Inlandsche Joernalisten Bond (IJB) pada 1914.

IJB merupakan perkumpulan wartawan sekaligus wadah persatuan dan advokasi bagi para jurnalis bumiputera atau pribumi di tengah kehidupan kolonial saat itu. Perintis berdirinya IJB antara lain tokoh jurnalis muda bernama Mas Marco Kartodikromo.

Mas Marco Kartodikromo kala itu memimpin surat kabar berkala Sarotomo dan Doenia Bergerak dari Surakarta. Sebelumnya, ia mengawali karier jurnalistiknya di surat kabar Medan Prijaji pada 1911 millik Tirto Adhi Soerjo.

Bersama Mas Marco Kartodikromo, beberapa tokoh perintis IJB lainnya adalah Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat atau yang kemudian dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara, Mohammad Joenoes, dan seterusnya.

Selain IJB, di Hindia Belanda (Indonesia) kala itu kemudian berdiri pula beberapa organisasi wartawan lainnya, seperti Inlandsche dan Chinesche Journalisten Bond pada 1919, Persatoean Kaoem Journalis pada 1931, dan lainnya.

Baca Juga:  Calon Kuat Bupati Lahat Priode 2024-2029, Yulius Maulana,ST. Terima Rekomendasi Penugasan Dari DPP PAN...

Adanya beberapa organisasi jurnalis membuat wacana untuk menyatukan perkumpulan-perkumpulan wartawan itu. Akhirnya, pada Desember 1933 di Surakarta, dibentuklah Persatoean Djoernalis Indonesia (PERDI).

Kelahiran PWI dan Tokoh Pendiri

Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, muncul lagi gagasan untuk membentuk organisasi wartawan pada masa kemerdekaan. Selanjutnya, diadakanlah pertemuan di Surakarta tanggal 9 Februari 1946.

Maka, diputuskan bahwa dibentuklah organisasi wartawan nasional dengan nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Ketua PWI pertama adalah Mr. Sumanang Surjowinoto dengan sekretaris Sudarjo Tjokrosisworo.

Selain itu, dibentuk Komisi PWI yang merupakan perwakilan dari media-media di Tanah Air. Para anggota komisi tersebut antara lain:

1. Sjamsuddin Sutan Makmur (Harian Rakjat, Jakarta)
2. B.M. Diah (Merdeka, Jakarta)
3. Abdul Rachmat Nasution (Kantor Berita Antara, Jakarta)
4. Ronggodanukusumo (Suara Rakjat, Mojokerto)
5. Mohammad Kurdie (Suara Merdeka, Tasikmalaya)
6. Bambang Suprapto (Penghela Rakjat, Magelang)
7. Sudjono (Berdjuang, Malang)
8. Suprijo Djojosupadmo (Kedaulatan Rakjat,Yogyakarta)

Mereka bertugas untuk merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan persuratkabaran nasional pada waktu itu dan usaha mengelolanya ke dalam satu barisan pers nasional.

Kala itu, media dan surat kabar di Indonesia punya misi yang sama, yakni mendukung perjuangan pemerintah dan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan seiring kedatangan kembali Belanda yang ingin berkuasa kembali.

Surat kabar nasional di bawah naungan PWI bertugas mengobarkan nyala revolusi dan semangat perlawanan seluruh rakyat terhadap penjajahan, serta menempa persatuan nasional untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.

Baca Juga:  Dalam Memperingati Hari Lahir Pancasila SDN Ciwaru melaksanakan Upacara Bendera

Tugas dan Fungsi PWI

Tugas dan fungsi PWI seperti dikutip dari laman resminya adalah sebagai berikut:

1. Tercapainya cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Terlaksananya kehidupan demokrasi, berbangsa, dan bernegara serta kemerdekaan menyatakan pendapat dan berserikat.
3. Terwujudnya kemerdekaan Pers Nasional yang profesional, bermartabat, dan beradab.
4. Terpenuhinya hak publik memperoleh informasi yang tepat, akurat, dan benar.
5. Terwujudnya tugas pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Keanggotaan PWI saat ini terdiri dari wartawan Indonesia yang melaksanakan kegiatan jurnalistik dengan menggunakan media cetak, media penyiaran, siber, dan atau saluran lain yang tersedia serta orang yang berjasa kepada organisasi. Keanggotaan PWI bersifat terbuka.

Saat ini, Ketua Umum PWI Pusat adalah Hendry Ch Bangun dan Sasongko Tedjo sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat. Keduanya terpilih pada 27 September 2023 di Kongres XXV PWI di Bandung.

Di Kepulauan Riau (Kepri), PWI akan melangsungkan konferensi provinsi pada 15 Desember 2023 yang agendanya memilih ketua baru periode 2023-2028. Ada tiga kandidat ketua dan dua kandidat Ketua Dewan Kehormatan. Andi, Riadi dan Saibansah Dardani adalah calon ketua. Sedangkan calon Ketua DK yakni Ramon Damora dan Parna Edison Simarmata. Ketua baru akan melanjutkan estafet kepemimpinan Candra Ibrahim. (Red).

Follow WhatsApp Channel harianpers.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

VISI MISI & Program Unggulan Samsul Ma’arip Untuk Pabean Udik Indramayu
Siap-siap, Sejumlah UU Baru Mulai Berlaku Tahun 2026
Het naik Rp 19.000 gas elpiji 3 kg bukti tidak berpihaknya Pemkab Subang kepada masyarakat miskin
Oknum guru SMAN 1 jalancagak terlibat kasus penipuan CPNS di subang
Kota Santri Tercederai? Mahasiswa Pertanyakan Komitmen Pemkab Terkait Kawin Kontrak di Cipanas
FKUB Cianjur Raih Rekor MURI, Isfhan Taufik Sampaikan Apresiasi
Camat Indramayu Dulyono Raih Juara Umum MTQ Kabupaten 
Camat Cugenang Tegaskan Pentingnya Transparansi dalam Pengelolaan Dana BUMDES
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 10:07 WIB

VISI MISI & Program Unggulan Samsul Ma’arip Untuk Pabean Udik Indramayu

Minggu, 16 November 2025 - 09:09 WIB

Siap-siap, Sejumlah UU Baru Mulai Berlaku Tahun 2026

Sabtu, 15 November 2025 - 18:48 WIB

Het naik Rp 19.000 gas elpiji 3 kg bukti tidak berpihaknya Pemkab Subang kepada masyarakat miskin

Sabtu, 15 November 2025 - 16:59 WIB

Kota Santri Tercederai? Mahasiswa Pertanyakan Komitmen Pemkab Terkait Kawin Kontrak di Cipanas

Sabtu, 15 November 2025 - 16:36 WIB

FKUB Cianjur Raih Rekor MURI, Isfhan Taufik Sampaikan Apresiasi

Berita Terbaru

Berita

Siap-siap, Sejumlah UU Baru Mulai Berlaku Tahun 2026

Minggu, 16 Nov 2025 - 09:09 WIB