JERIT HATI MUHAMMAD RAMADHAN MENANTI ULURAN TANGAN

- Penulis

Senin, 2 Juni 2025 - 07:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jerit Hati Muhammad Ramadhan Menanti Uluran Tangan

i

Jerit Hati Muhammad Ramadhan Menanti Uluran Tangan

HarianPers ||Indramayu – Lebih dari tiga tahun sudah, pasangan Nursiti (35) dan Asandi (40) yang tinggal di blok tengah RT 11/03 No.24 Karangampel lor, Kec.Kerangampel, Kabupaten Inframayu ini hidup dalam bayang-bayang kecemasan. Anak kedua mereka, buah hati yang seharusnya tumbuh ceria, justru harus berjuang melawan penyakit langka: syndaktyly dan polydaktyly (sypy). Penyakit ini tak hanya menyerang jaringan lunak, namun juga melumpuhkan tulang-tulangnya dalam bentuk sindaktyly kompleks.

Nursiti dengan suara getir menceritakan, Anak saya sudah tiga tahun lebih berjalan mengalami penyakit tersebut.” Namun, harapan untuk kesembuhan sang buah hati terbentur tembok biaya. “Cuma bagaimana ya, saya belum ada biaya untuk pengobatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Di sana perlu untuk ongkos mobil dan lainnya.

Baca Juga:  Ribuan Orang Gelar Doa Bersama dan Terima Manfaat Zakat, Syaefudin: Sinergitas Program Indramayu Berzakat
“Anak, setelah ada kunjungan pertama sampai dengan saat ini hanya terbaring di tempat tidur saja, dan kondisi rumah juga apa adanya. Pernah sich dapat dari desa bantuan rumah 6 jt, itu juga. Katanya anggaran sebenarnya 10 jt.” Ungkap nursiti pada Minggu (1/6/2025).

Sementara itu, Asandi, sang suami yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan, tampak lebih pasrah. “Saya sudah pasrah dengan keadaan anak saya, berhubung saya kerja sebagai buruh serabutan,” tuturnya lemah.

Namun, di balik kepasrahan itu, secercah harapan masih menyala di hati mereka. Mereka tidak menyerah begitu saja. “Tapi kami masih ada secerah harapan dan berharap ada donatur yang akan secara ikhlas membantu pengobatan anak saya,” pinta Nursiti dengan mata berkaca-kaca.

Kisah pilu keluarga kecil ini adalah cerminan perjuangan banyak keluarga di luar sana yang berhadapan dengan keterbatasan ekonomi dan akses kesehatan. Penyakit sindaktili dan polidaktili, meskipun tidak mengancam nyawa secara langsung, dapat severely memengaruhi kualitas hidup penderitanya jika tidak ditangani dengan baik. Operasi rekonstruksi adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak Nursiti dan Asandi.

Akankah harapan keluarga ini terjawab? Mari bersama-sama menunjukkan kepedulian. Uluran tangan sekecil apa pun akan sangat berarti untuk masa depan sang buah hati Muhammad Ramadhan yang kini terbelenggu penyakit langka. (Mzk).

Follow WhatsApp Channel harianpers.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

VISI MISI & Program Unggulan Samsul Ma’arip Untuk Pabean Udik Indramayu
Siap-siap, Sejumlah UU Baru Mulai Berlaku Tahun 2026
Het naik Rp 19.000 gas elpiji 3 kg bukti tidak berpihaknya Pemkab Subang kepada masyarakat miskin
Oknum guru SMAN 1 jalancagak terlibat kasus penipuan CPNS di subang
Kota Santri Tercederai? Mahasiswa Pertanyakan Komitmen Pemkab Terkait Kawin Kontrak di Cipanas
FKUB Cianjur Raih Rekor MURI, Isfhan Taufik Sampaikan Apresiasi
Camat Indramayu Dulyono Raih Juara Umum MTQ Kabupaten 
Camat Cugenang Tegaskan Pentingnya Transparansi dalam Pengelolaan Dana BUMDES
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 10:07 WIB

VISI MISI & Program Unggulan Samsul Ma’arip Untuk Pabean Udik Indramayu

Minggu, 16 November 2025 - 09:09 WIB

Siap-siap, Sejumlah UU Baru Mulai Berlaku Tahun 2026

Sabtu, 15 November 2025 - 18:48 WIB

Het naik Rp 19.000 gas elpiji 3 kg bukti tidak berpihaknya Pemkab Subang kepada masyarakat miskin

Sabtu, 15 November 2025 - 16:59 WIB

Kota Santri Tercederai? Mahasiswa Pertanyakan Komitmen Pemkab Terkait Kawin Kontrak di Cipanas

Sabtu, 15 November 2025 - 16:36 WIB

FKUB Cianjur Raih Rekor MURI, Isfhan Taufik Sampaikan Apresiasi

Berita Terbaru

Berita

Siap-siap, Sejumlah UU Baru Mulai Berlaku Tahun 2026

Minggu, 16 Nov 2025 - 09:09 WIB