HarianPers || INDRAMAYU – Masjid Islamic Center Indramayu selama ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan wisata religi. Kini masyarakat Indramayu resah dengan kondisi saat ini, diungkap Hidayat (40), salah satu jamaah yang rutin beribadah di masjid Islamic Center.
“Tidak seperti dulu, sekarang banyak yang retak-retak. Menara juga ada yang patah, tapi sampai sekarang belum diperbaiki. Kami khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan jamaah.”
Menurut Hidayat, kerusakan telah berlangsung lama, namun belum terlihat upaya serius untuk perbaikan. Ia berharap pemerintah daerah segera bertindak. Ucapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Masjid yang diresmikan pada 2018 dan dibangun dengan anggaran Rp122 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini mengalami penurunan jumlah pengunjung sejak insiden robohnya menara. Pemerintah Provinsi berencana melakukan audit struktur bangunan untuk menilai kelayakan serta menentukan langkah penanganan.
“Kalau hasil audit menyatakan tidak layak, demi keselamatan masyarakat harus ditutup sementara. Namun jika masih layak, perbaikan harus segera dilakukan, termasuk membenahi menara yang rusak,” ujar Wakil Ketua DPRD Indramayu, Sirojudin, Jumat (8/8/2025).
Sirojudin juga menyebut bahwa Bupati Indramayu, Lucky Hakim, telah melaporkan masalah ini kepada Gubernur Jawa Barat. Arahan gubernur adalah supaya audit dilakukan secara menyeluruh guna mengungkap kualitas konstruksi serta potensi bahaya bagi publik.
“Masalah kualitas ini menjadi ranah penegak hukum. DPRD mendukung penuh pembenahan, dan bila perlu pemerintah daerah menyiapkan anggaran tambahan untuk perbaikan,” tegasnya.
Dan masyarakat indramayu berharap, pemerintah segera melakukan pembenahan supaya masjid islamic center kembali menjadi ikon kebanggaan daerah. (Mzk).












