HarianPers || Indramayu – Dilansir dari You Tube TVCHOS dan pemberitaan detik.com, dalam mencari pekerjaan tidak selalu mudah. Selain masalah ketersediaan lowongan, banyak orang memilih berkarier di bidang yang mereka suka. Tak jarang orang-orang menginginkan profesi yang prestis sesuai dengan minat atau latar belakang pendidikan. Tapi seorang pria asal Korea Selatan jadi bukti sukses juga bisa datang dari melihat kebutuhan pasar. Selasa, (23/4/2024).
Mengambil pekerjaan yang tidak diharapkan anak muda, ia pun jadi seorang miliuner. Adalah Kim Sang Seob, pria asal Korea Selatan yang berprofesi sebagai ‘scrubber’ di spa atau pemandian air panas tradisional, bisa juga di rumah. Tugasnya adalah membantu para pengunjung untuk menggosok dan merontokkan kulit mati di bagian tubuh yang sulit dijangkau. Meski pekerjaan ini tidak prestis, ia bisa menghasilkan ratusan juta dalam sebulan.
Menggosok badan sendiri menjadi salah satu rutinitas penting dalam tradisi perawat kulit di Korea Selatan. Kim Sang Seon melakukannya secara profesional sehingga pembersihan bisa lebih maksimal. Biasanya ia menggunakan handuk khusus untuk mengeluarkan kotoran sekaligus kemampuannya memijat sehingga klien merasa ekstra relaks.
Dalam program Ordinary Millionaire, Kim mengaku sudah menjalani pekerjaan itu selama 35 tahun. Ia memulainya dari usia 20 tahun dan belum pernah berhenti sejak itu. Selagi menjadi scrubber senior ditambah minimnya ‘saingan’, Kim hampir selalu kebanjiran pelanggan. Penghasilan dari spanya sendiri bisa mencapai $3,000 per hari.
Pria yang dijuluki ‘Master of Scrubbing’ itu kini memiliki tempat spa sendiri dengan delapan orang scrubber. Dalam sebulan, ia bisa menghasilkan keuntungan $30,000 atau sekitar Rp 438 jutaan. Ketika viral setelah usahanya diliput media, Kim pun jadi semakin kebanjiran pelanggan.
Kim mengaku bahwa profesinya memang tidak banyak dilirik oleh generasi muda. Padahal seorang scrubber pemula bisa mendapatkan $30,000 (Rp 438 jutaan) per tahun. Angka tersebut sudah setara gaji pekerja baru di perusahaan-perusahaan besar di Korea.
Meski sedikitnya saingan membuat usaha Kim jadi laris, ia tetap berharap ada generasi muda yang mau melanjutkan profesinya. Kim pun bertekad untuk melatihkan dan mengajarkan mereka agar sukses.
“Aku pikir aku tidak cuma menggosok daki tubuh seseorang. Aku menganggapnya sebagai seni. Tubuh di depanku aku anggap sebagai karya seniku,” ujarnya. (R**)